GORONTALO - Polda Gorontalo, Memasuki hari ketujuh usai terjadinya tragedi di stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang yang mengakibatkan meninggalnya 125 orang termasuk anggota Polri dan para suporter, Polda Gorontalo kembali menggelar doa tahlilan yang diselenggarakan di Masjid Ad-Dzikra Polda Gorontalo, Jum’at (07/10).
Pelaksanaan doa tahlilan hari ke-7 turut dihadiri oleh Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Helmy Santika, S.H., SIK., M.Si, Pejabat Utama Polda Gorontalo, Ketua Bhayangkari Daerah Gorontalo beserta pengurus, Ketua Asprov PSSI Gorontalo Lahmudin Hambali, Pelatih Persita Talumolo Weni Podungge, Pemerhati Olahraga H Ramli, para perwakilan suporter sepak bola Gorontalo, serta diikuti juga oleh gabungan personel di Satuan Kerja Polda Gorontalo.
Kapolda Gorontalo dalam arahannya menjelaskan, sebagaimana diketahui bersama bahwa saat ini dunia sepak bola Indonesia mengalami kedukaan akibat tragedi yang terjadi di stadion kanjuruhan Kab. Malang. Dimana peristiwa ini menjadi catatan sejarah kelam dalam dunia olah raga, rentetan kerusuhan suporter selalu mewarnai hiruk-pikuk pentas dan eforia sepak bola indonesia, mulai liga 1, liga 2 dan bahkan liga 3. euforia pasca kemenangan timnas sepak bola indonesia atas timnas curacau dalam pertandingan persahabatan ternoda oleh peristiwa yang terjadi di stadion kanjuruhan kab. malang.
“Tentunya ini sangat memilukan dan menjadi pukulan yang berat bagi kita semua, karena disaat kita tengah berupaya bangkit dari keterpurukan dan berbagai cobaan, kini kita dihadapkan oleh tragedi yang terjadi di stadion kanjuruhan kab. malang, akan tetapi sebagai umat beragama tentunya kita semua harus menyadari bahwa segala sesuatu di dunia ini telah di atur oleh Allah SWT. kita sebagai manusia hanya bisa merencanakan dan menjalani, apapun hasilnya yang terjadi adalah sudah menjadi kehendak Allah SWT, ” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, menyikapi kejadian tersebut, sebagai perwujudan rasa duka cita dan empati kepada korban tragedi stadion kanjuruhan, Polda Gorontalo dan jajaran dengan melibatkan berbagai stakeholder hari ini kembali mengadakan doa bersama dengan harapan semoga para korban yang mengalami luka segera dipulihkan, kemudian bagi korban yang telah meninggal dunia semoga Allah SWT memberikan tempat yang layak di sisi-NYA dan keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberikan kekuatan serta ketabahan, ” harap Kapolda.
Orang nomor 1 di Kepolisian Gorontalo itu juga mengungkapkan, tragedi ini memberikan kesadaran bersama bahwa pengelolaan pertandingan yang tertib, aman, terkendali dan saling menguntungkan berbagai pihak sangat diperlukan demi tercapainya tujuan kompetisi olah raga, khususnya sepak bola.
“Kesadaran bersama untuk menjadi suporter yang fanatik diperlukan, namun tidak fanatik yang membabi-buta. Dengan demikian kesadaran massa harus dibentuk menjadi kesadaran masif yang dimiliki semua suporter, serta pembentukan kesadaran massa memerlukan keterlibatan pihak terkait dalam elemen olah raga sepak bola, dimana ada peran pemerintah melalui aparat keamanan (Polisi dibantu oleh TNI) yang bertugas membangun suasana tertib, aman dan terkendali, ” tutup Helmy. (***)